
BERBAGAI jejak yang masih bertakhta meneguhkan bahwa Menggala memang kota tua di Lampung. Banyak tempat dan tilas-tilas di bantaran Way Tulangbawang itu masih menyimpan cerita yang menyejarah.
Aspek menonjol pada peninggalan sejarah salah satunya adalah arsitektur. Mencermati rumah-rumah panggung di Menggala selintas mirip denagan rumah-rumah bangsawan Jawa tempo dulu. Terbuat dari kayu tembesu yang panjang mencapai 20 meter menambah eksotis rumah panggung keluarga Warganegara.
Di beranda yang luas kita akan disambut beberapa furnitur khas awal abad ke-18 dan 19. Di antaranya kursi kayu dan beberapa perabot rumah tangga. Yang unik adalah tempat untuk meletakkan topi dan tongkat menir-menir Belanda pada masa kolonial. Selain itu, ada sebuah kursi putar yang terbuat dari kayu yang semakin menambah lengkap nuansa klasik tempo dulu.
Selain itu tak jauh dari rumah Warganegara terdapat sebuah Masjid Agung Kibang yang telah mengalami beberapa kali pemugaran dan didaulat sebagai masjid tertua di Lampung. Kemudian Juga Tangga Raja, yang konon merupakan tempat sandar dan tempat menaiki perahu bagi raja-raja Tulangbawang. Menurut sejarah, pada hari Minggu tanggal 1 Pahing bulan Syakban 1194 H (awal abad ke-18) di Kibang, Menggala, Pangeran Warganegara I, Pangeran Anggadijaya, Pangeran Saja Laksana, Pangeran Wirajaya dan Natadiraja (mereka berlima adalah penggawa Lima Tulangbawang) dibantu oleh Pangeran Muterjagad, Pangeran Robbana, dan Marga Liyu mendirikan Masjid pertama di Desa Kibang, Menggala.
Masjid tersebut berbentuk pangung bertiang terbuat dari papan dan kayu yang dikerjakan secara gotong royong oleh penduduk Kibang. Masjid sederhana ini diresmikan tepat pada 1 Syawal 1194 H, tepatnya hari Rabu dengan Marbot H. Ratu Bagus Mujahidin. Sedangkan Imam pertama Syekh Zulaipah dan beberapa orang ustaz, seperti Tuan Alim, Tubagus M. Ali.
0 komentar (Tempat bersejarah di Bumi Manggala lampung)
Back to form