Pada dasarnya jurai Ulun Lampung adalah berasal dari Sekala Brak, namun dalam perkembangannya, secara umum masyarakat adat Lampung terbagi dua yaitu masyarakat adat Lampung Saibatin dan masyarakat adat Lampung Pepadun. Masyarakat Adat Saibatin kental dengan nilai aristokrasinya, sedangkan Masyarakat adat Pepadun yang baru berkembang belakangan kemudian setelah seba yang dilakukan oleh orang abung ke banten lebih berkembang dengan nilai nilai demokrasinya yang berbeda dengan nilai nilai Aristokrasi yang masih dipegang teguh oleh Masyarakat Adat Saibatin.
Masyarakat lampung adat Saibatin
Masyarakat lampung Adat Saibatin mendiami wilayah adat:
Labuhan Maringgai, Pugung, Jabung, Way Jepara, Kalianda, Raja Basa, Teluk Betung, Padang Cermin, Cukuh Balak, Way Lima, Talang Padang, Kota Agung, Semaka, Suoh, Sekincau, Batu Brak, Belalau, Liwa, Pesisir Krui, Ranau, Martapura, Muara Dua, Kayu Agung, empat kota ini ada di Propinsi Sumatera Selatan, Cikoneng di Pantai Banten dan bahkan Merpas di Selatan Bengkulu.
Masyarakat Adat Saibatin seringkali juga dinamakan Lampung Pesisir karena sebagian besar berdomisili di sepanjang pantai timur, selatan dan barat lampung, masing masing terdiri dari:
Paksi Pak Sekala Brak (Lampung Barat)Keratuan Melinting (Lampung Timur)Keratuan Darah Putih (Lampung Selatan)Keratuan Semaka (Tanggamus)Keratuan Komering (Provinsi Sumatera Selatan)Cikoneng Pak Pekon (Provinsi Banten)
Masyarakat Lampung adat pepadun
Pepadun Masyarakat beradat Pepadun atau Pedalaman terdiri dari:
Abung Siwo Mego (Unyai, Unyi, Subing, Uban, Anak Tuha, Kunang, Beliyuk, Selagai, Nyerupa).
Masyarakat Abung mendiami tujuh wilayah adat:
Kotabumi, Seputih Timur, Sukadana, Labuhan Maringgai, Jabung, Gunung Sugih, dan Terbanggi. Mego Pak Tulangbawang (Puyang Umpu, Puyang Bulan, Puyang Aji, Puyang Tegamoan).
Masyarakat Tulang bawang mendiami empat wilayah adat:
Menggala, Mesuji, Panaragan, dan Wiralaga. Pubian Telu Suku (Minak Patih Tuha atau Suku Manyarakat, Minak Demang Lanca atau Suku Tambapupus, Minak Handak Hulu atau Suku Bukujadi).
Masyarakat Pubian mendiami delapan wilayah adat:
Tanjungkarang, Balau, Bukujadi, Tegineneng, Seputih Barat, Padang Ratu, Gedungtataan, dan Pugung. Sungkay-Way Kanan Buay Lima (Pemuka, Bahuga, Semenguk, Baradatu, Barasakti, yaitu lima keturunan Raja Tijang Jungur).
Masyarakat Sungkay-Way Kanan mendiami sembilan wilayah adat:
Negeri Besar, Ketapang, Pakuan Ratu, Sungkay, Bunga Mayang, Blambangan Umpu, Baradatu, Bahuga, dan Kasui.
8 komentar (Adat istiadat lampung)
jurai, seba, orang abung =>artinya apa ya? aku masih asing dengarnya.
kalau bisa dibawah artikel diberi keterangan.
@Narti
Sebelumnya trims...
Jurai: Golongan atau kelompok. Karena lampung terdiri dari dua adat (sebatin & pepadun)
Seba: Upacara adat dari adat pepadun yang berasal dari daerah banten (pulau jawa).
Orang Abung: salah satu nama suku yang ada.
ada gambarnya donk :)
biar tau bentuk fisiknya :)
adat budaya jangan dibuang
berkalung intan dalam perhiasan
seni tradisi kini sudah berkurang
pertanda jaman sudah edan
mungkin sebuah pepatah ringan artinya, namun apakah kita harus meninggalkannya
alangkah baiknya jika siapa saja yang diatas disebut sebagai adat sai batin dapat mempertahankan jati diri kesaibatinan itu, terus diperthankan, jangan bergeser sedikit demi sedikt,, itulah sai batin yng identik dengan sigokh lekuk pitu,,,dengan seluruh makna didalamnya
ada yang punya apa itu yah emmm adat upacara adat waktu mau kasih juluk bla2...punya mama hilang :( thx ya
sebagai orang yang mwngerti adat Lampung,harus bisa menjunjung tinggi serta kelestarian budaya Lampung
mas dilampung ini ada ga acara adat yg skala besar..misal d jawa ada skaten,gunungan,helaran..dst hingga bs mendatangkan wisatawan lokal/internasional..sebab slama 2th sy d sini blom pernah lihat...kan kasihan mas penduduk lampung sendiri ga tau ragamnya...thank..
Back to form